Pembuatan Dudukan Kompor
BAB I
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
Dudukan kompor
gas adalah suatu alat atau barang rumah tangga yang berbentuk menyerupai kompor
gas. Kegunaan utamanya/fungsi utamanya adalah sebagai pelindung kompor dan
menahan beban pada saat kompor ditumpangi beban pada saat pemakaian.
1.
Las listik
adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga
listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan las busur listrik ini adalah
merupakan sambungan tetap/permanen. Las busur listrik adalah salah satu cara
menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke
permukaan logam yang akan disambung.
Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair,
demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada
ujungnya dan merambat lurus sampai habis. Mesin las busur listrik dapat
mengalirkan arus listrik cukup besar, tetapi dengan tegangan yang aman (kurang
dari 45 volt) busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang
cukup tinggi, sehingga mudah mencairkan logam yang terkena.
Pesawat arus bolak balik (mesin las AG) pada dasarnya suatu
transfor motor “step down” yang dapat mengubah tegangan arus listrik, misalnya
listrik permulaan (120 atau 220 volt) menjadi tegangan kecil yang menghasilkan
arus besar sesuai untuk pekerjaan mengelas.
2.
Gerinda
yaitu digunakan untuk pahat, mata bor, dan juga digunakan untuk
mengasah bahan-bahan yang terbuat dari besi antara lain pisau dapur, golok,
kampak, mata baja, arit dan zaman sekarang dibuat bisnis. Kemudian mesin
gerinda ini selain digunakan untuk mengasah, mesin gerinda juga juga dapat
digunakan untuk membentuk atau membuat benda baru atau perkakas baru, seperti
membuat suku cadang mesin-mesin, membuat obeng atau alat bantu lainnya.
3.
Kerja bangku
Teknik kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oelh
seorang dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku penekanan pada
pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan dibangku kerja.
4.
Pengertian pengelasan
Pengelasan adalah proses penyambungan dua buah logam dengan proses
panas.
5.
Pengertian
mesin las listrik (trafo) adalah alat atau mesin yang digunakan untuk
pengelasan listrik.
B.
Bagian-bagian
1.
Adapun bagian-bagian dari mesin las (Trafo) :
a)
Handel pengatur tegangan berfungsi untuk
mengatur tegangan listrik yang digunakan untuk mengelas.
b)
Saklar ON/OFF berfungsi untuk mematikan dan
menghidupkan mesin las.
c)
Kabel berkutup positif (+) berfungsi untuk
menjepit elektroda.
d)
Kabel berkutup negatif (-) berfungsi untuk
menjepit benda kerja yang akan di las.
e)
Boks lilitan pengatur arus berfungsi untuk
mengatur arus yang masuk.
f)
Kabel arus berfungsi untuk menghubungkan mesin
las ke stop kontak sumber listrik.
Jenis-jenis
pengelasan adalah sebagai berikut :
a)
Pengelasan kampuh T adalah pengelasan dimana
bentuk T atau siku yang digunakan pada konstruksi baja mesin dan sebagainya.
b)
Pengelasan kampuh I adalah sambungan pengelasan
dimana bentuk sambungannya berbentuk I.
c)
Pengelasan kampuh V adalah sambungan pengelasan
berbentuk V dan dibuat sudut 600 – 700.
d)
Pengelasan sambung tumpang adalah sambungan
pengelasan dimana dua benda yang akan di las saling ditumpangkan satu sama
lain.
C.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja
mesin las (travo) adalah benda kerja dijepit dengan menggunakan penjepit
berkutup negatif (-) dan elektroda dijepit menggunakan penjepit berkutup
positif (+), kemudian elektroda disentuhkan pada bagian benda kerja yang akan
di las, pertemuan antara arus positif dan negatif akan membuat percikan yang
akan melelehkan elektroda dan menempel pada bagian yang akan disambung.
Bagian-bagian dudukan kompor
1.
Tungku kompor berperan sebagai penyangga alat
masak yang umumnya terdiri dari 3 sampai 6 sudut.
2.
Burner atau corong api sebagai tempat dimana api
pada kompor akan keluar.
3.
Pematik kompor gas sebagai penghubung antara
knop menuju kaburner saluran pada pematik akan dialiri gas dan akhirnya burner
akan memancarkan api.
Knop sebagai tombol operasional kompor untuk
menyalakan maupun sebaliknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Keselamatan
Kerja
Suatu peralatan
yang digunakan saat kita melakukan pekerjaan dan dapat melindungi tubuh kita
antara lain :
1.
Memakai pakaian
kerja.
2.
Memakai sepatu
kerja.
3.
Memakai sarung
tangan kerja.
4.
Memakai
kacamata kerja.
B.
Alat dan Perlengkapan
Alat dan
perlengkapan yang digunakan untuk membuat dudukan kompor gas adalah :
1.
Gergaji besi.
2.
Mesin las
listrik.
3.
Gerinda potong.
4.
Kikir.
5.
Ragum.
6.
Meteran.
7.
Jangka sorong.
8.
Siku.
C.
Langkah Kerja
Suatu susunan
cara untuk membuat benda kerja. Adapun langkah-langkah kerjanya adalah sebagai
berikut :
1.
Memotong besi
behel berdiameter 12 mm dengan panjang 770 cm sebanyak 4 biji. Potong dengan
panjang 440 cm sebanyak 4 biji, kemudian memotong dengan ukuran panjang 170 cm
sebanyak 4 biji dan memotong ukuran panjang 160 cm sebanyak 4 biji.
2.
Merancang
bagian bawah dudukan kompor benda kerja yang akan dipakai yaitu besi behel yang
berukuran 460 cm dan 770 cm, kemudian membentuknya dengan bentuk persegi panjang
dan sudut-sudutnya diukur dengan penggaris siku, kemudian melakukan pengelasan
satu-persatu hingga berbentuk persegi panjang.
3.
Mengelas bagian
atas menggunakan besi berukuran panjang 400 cm dan 770 cm berbentuk persegi
panjang dan membagi 2 bagian tungku kompor supaya menjadi 2 tungku ukuran
pembagian untuk tungku kompor 770 : 2 = 300 cm.
4.
Mengelas bagian
tengah dengan jarak 300 cm.
5.
Mengelas kaki
dudukan kompor bagian belakang.
6.
Mengelas kaki
dudukan kompor bagian depan, bagian kaki depan dibengkokan 10 cm supaya
condong.
7.
Mengelas besi
bagian samping depan dan samping belakang dengan besi berukuran panjang 160 cm.
8.
Membuat
lingkaran untuk tungku.
9.
Mengelas
lingkaran tungku dan samping diberi besi untuk menahan supaya ada kekukatan.
10.
Mengalas
kembali bagian-bagian sambungan sehingga rata.
11.
Menghaluskan
bagian las-lasan dengan gerinda amplas.
12.
Mengamplas
bagian yang kasar.
13.
Mengecat
dudukan kompor.
D.
Maintenance
1.
Perawatan benda
kerja (dudukan kompor)
Membersihkan dudukan kompor setelah dipakai cukup menggunakan kain
basah lalu dibersihkan setiap tangkai dan sudutnya, serta untuk menghindari
berkarat cukup menggunakan cat dan minyak untuk dioleskan keseluruh bagian
batang tersebut.
2.
Perawatan mesin
dan alat bantu
Untuk
membersihkan mesin dan alat bantu cukup menggunakan sikat baja dan menggunakan
sapu, sesekali untuk mengecek gerinda potong jika sudah tumpul harus segera
diganti dan mengembalikan alat bantu pada tempatnya.
3.
Perawatan
lingkungan tempat kerja
Membersihkan
tempat praktik (bengkel), menyapu, mengepel, dan membuang sampah pada tempat
yang telah disediakan.
Komentar
Posting Komentar